Selasa, 24 Maret 2009

DAN SEMUANYA BERAKHIR...

Just INDAH REPHI

Kono Sekai Wa Kirei Desu

Dan Semuanya Berakhir…

with 61 comments

hedgehogs_dilema2sss

Perceraian itu, tidak pernah membawa kebaikan baik siapapun. Baik diri dua individu yang berpisah itu, anak-anaknya ataupun keluarganya… yang ada hanyalah torehan luka yang mendalam.. yang tak tahu sampai kapan akan terus menganga.

Lalu, dimanakah cinta itu?
Apakah masih sedikit bersisa untuk mendamaikan hati yang terluka?

“Jangan pendam lukamu sendirian. mari berbagi… dengan berbagi, setidaknya sedikit bebanmu akan meringan seperti kapas…”

Tanteku, kemaren (9 maret 2009), terpaksa masuk ke Rumah Sakit Jiwa di Bandar Lampung untuk pengobatan atas depresi beratnya yang tak kunjung redam. ya, PERCERAIAN yang membuatnya seperti itu, nyaris gila.

dan Perceraian itu tak hanya melukainya seorang. Mbah kung, mbah Uti, kakak-kakak dan adiknya bahkan saya pun ikut terluka.

Bagaimana bisa? dulu tanteku dan suaminya adalah pasangan yang bahagia, bahkan sampai saat ini mereka berdua masih saling menyayangi. Tanteku, wanita yang taat, cerdas, mandiri dan ceria. Namun,semuanya hancur kala keluarga suami menuntut keturunan dari rahim tanteku. tanteku adalah wanita yang memiliki sistem reproduksi yang subur dan berkali-kali periksa berkali-kali pula dokter menyatakan bahwa tanteku memiliki kesuburan yang sangat normal. lalu kenapa masih belum bisa punya keturunan? Hanya Allah yang tahu…

Tuntutan dan tekanan akan keturunan dari pihak suami membuat tanteku semakin tak berdaya. ya, mengapa dalam hal keturunan, pihak perempuan yang selalu dipersalahkan atas ketidakmampuan pihak laki-laki? Tekanan-tekanan yang diberikan belasan tahun itu membuat tanteku memutuskan untuk menggugat cerai suaminya, yang tentu saja, suaminya tidak menghendaki perceraian itu dan menolaknya. Lalu, apa yang dilakukan suaminya? hanya diam dan membiarkan istrinya terus menerus disakiti dengan kata-kata “dasar perempuan mandul, ga bisa kasih keturunan..”, atau “istri macam apa kau? tak bisa kasih cucu” . Padahal tanteku bukanlah wanita yang mandul..

Setabah-tabahnya tanteku, setegar-tegarnya dia.. tanteku hanyalah manusia biasa yang juga bisa rapuh dan terluka.

pada akhirnya, 2,5 tahun yang lalu mereka berdua pisah rumah. Tante mengusir suaminya dan segera melayangkan gugatan ke pengadilan Agama setelah berkali-kali juga gugatan itu pernah dilayangkan. Proses perceraian yang panjang, berbelit-belit dan perebutan harta gono gini membuat kondisi dan situasi semakin rumit dan menyebalkan. Akhir mereka resmi bercerai. Mantan suaminya menikah lagi dengan perempuan pilihan keluarganya. dan tanteku..tanteku terus berjibaku dengan hidupnya. Bertahun-tahun dalam tekanan membuatnya semakin..semakin terluka.. kemandiriannya yang berlebihan, sikapnya yang tertutup dan tidak ingin berbagi dengan siapapun membuatnya semakin..jatuh..

Lalu, apa yang terjadi kemudian?

tanteku berubah jadi wanita yang pendiam, pemurung, menghilang entah kemana… depresi berat membuat tanteku nyaris seperti orang gila.

Keluarga besar kami akhirnya memutuskan untuk membawanya ke psikiater dan “menitipkannya” untuk sementara waktu di Rumah Sakit Jiwa.

Perceraian itu tidak pernah membawa kebaikan bagi siapapun. walau mungkin ada pasangan-pasangan yang menganggap perceraian itu adalah jalan yang terbaik jika hati sudah tak selaras lagi. tapi, jika akhirnya berujung seperti ini, seperti yang tanteku alami, apakah itu juga masih dianggap jalan yang terbaik?

Buat para lelaki… jangan menjadikan perempuan sebagai tameng atas kekurangan yang dimilikinya.. seharusnya perempuan menjadi manusia yang kalian lindungi dan sayangi, toh bukankah kalian juga lahir dari rahim seorang perempuan?

Buat para pasangan yang pernikahannya sedang dilanda badai.. berfikirlah seribu kali bahkan berjuta-juta kali ketika memutuskan untuk bercerai.. masih banyak jalan untuk menyelesaikan segala permasalahan.. jika tidak ada seorang manusiapun yang mampu menyelesaikan atau mendamaikannya.. maka, kemana lagi manusia akan lari jika tidak ke Tuhan nya? jadikanlah Dia sebagai pendamai bagi kita semua… jangan sampai semuanya berakhir di Rumah Sakit Jiwa, jangan sampai ya..

Nb:

tanteku yang sangat sangat aku sayangi… senyum dan keceriaanmu selalu kami rindukan.. pulanglah…

temen-temen semua.. mohon doanya ya.. untuk kesembuhan tanteku..

kepedihan yang mendalam,

Jakarta, 10 Maret 2009

–Indah Rephi–

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews